Showing posts with label Materi Tauhid Dasar. Show all posts

Iman Kepada Malaikat


Malaikat dalam Islam, merupakan makhluk mulia, halus dan mengagumkan yang diciptakan Allah dari cahaya dan terpelihara dari maksiat. Mereka bukan laki laki atau perempuan, tidak kawin, tidak berketurunan, tidak beribu dan berbapak, tidak tidur dan tidak makan dan minum. Mereka bisa berubah bentuk menjadi mausia, sebagaimana terjadi pada malaikat Jibril ketika menyampaikan wahyu kepada Rasulallah saw. Tidak jarang ia menampakkan dirinya dalam bentuk aslinya dan juga dalam bentuk seorang laki laki muda yang tampan. Begitu pula malaikat telah menampakkan dirinya kepada siti Maryam dalam rupa laki-laki yang sempurna, sebagaimana malaikat juga menampakkan dirinya sebagai tamu mulia kepada nabi Ibrahim as
.

Malaikat dikatakan mempunyai sayap dan mampu terbang dengan cepat seperti kecepatan cahaya. Ini meyakini bahwa Allah telah menciptakan makhluk yang terbuat dari cahaya yang patuh kepada Allah. Maka wajib bagi kita untuk mengimaninya dengan iman yang benar

Setiap malaikat diberi tugas oleh Allah. Di antara mereka ada yang ditugaskan untuk menyampaikan wahyu, mencatat amal manusia, membagikan rizki, mencabut arwah, menjaga surga, menjaga neraka, mengikuti dan menghadiri majlis dzikir. Di antara mereka ada yang tugasnya hanya untuk bersholat dan bertasbih kepada Allah siang dan malam. Ada pula yang ditugaskan untuk menjaga badan manusia dan sebagainya. Para malaikat hanya mengerjakan apa yang diperintahkan Allah kepadanya. Mereka tidak melanggar larangan Allah.

Jumlah mereka sangat banyak dan tidak ada yang mengetahui jumlah mereka kecuali Allah yang menciptakan mereka dari cahaya. Allah berfirman:

وَمَا جَعَلْنَآ أَصْحَٰبَ ٱلنَّارِ إِلَّا مَلَٰٓئِكَةً ۙ وَمَا جَعَلْنَا عِدَّتَهُمْ إِلَّا فِتْنَةً لِّلَّذِينَ كَفَرُوا۟ لِيَسْتَيْقِنَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ وَيَزْدَادَ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ إِيمَٰنًا ۙ وَلَا يَرْتَابَ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۙ وَلِيَقُولَ ٱلَّذِينَ فِى قُلُوبِهِم مَّرَضٌ وَٱلْكَٰفِرُونَ مَاذَآ أَرَادَ ٱللَّهُ بِهَٰذَا مَثَلًا ۚ كَذَٰلِكَ يُضِلُّ ٱللَّهُ مَن يَشَآءُ وَيَهْدِى مَن يَشَآءُ ۚ وَمَا يَعْلَمُ جُنُودَ رَبِّكَ إِلَّا هُوَ ۚ وَمَا هِىَ إِلَّا ذِكْرَىٰ لِلْبَشَرِ

Dan tiada Kami jadikan penjaga neraka itu melainkan dari malaikat: dan tidaklah Kami menjadikan bilangan mereka itu melainkan untuk jadi cobaan bagi orang-orang kafir, supaya orang-orang yang diberi Al-Kitab menjadi yakin dan supaya orang yang beriman bertambah imannya dan supaya orang-orang yang diberi Al Kitab dan orng-orang mukmin itu tidak ragu-ragu dan supaya orang-orang yang di dalam hatinya ada penyakit dan orang-orang kafir (mengatakan): "Apakah yang dikehendaki Allah dengan bilangan ini sebagai suatu perumpamaan?" Demikianlah Allah membiarkan sesat orang-orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan tidak ada yang mengetahui tentara Tuhanmu melainkan Dia sendiri. Dan Saqar itu tiada lain hanyalah peringatan bagi manusia.  (Al-Muddatstsir, 31).

Di antara dalil yang menunjukkan banyaknya jumlah mereka adalah hadits Anas bin Malik tentang kisah mi’raj Nabi saw dimana pada langit ketujuh beliau bertemu dengan nabi Ibrahim as yang tengah bersandar ke Baitul Ma’mur, yaitu sebuah rumah di langit dimana setiap hari dimasuki oleh 70.000 malaikat demikian seterusnya setiap hari.

Dari sekian banyak malaikat hanya ada beberapa malaikat yang wajib diketahui nama dan tugas mereka. Diantaranya ada sepuluh nama malaikat yang wajid bagi setiap muslim mengetahuinya yaitu: Jibril, Mikail, Israfil, Izrail, Ridhwan, Malik, Raqib, ’Atid, Munkar, Nakir.

1.     Malaikat Jibril bertugas menyampaikan wahyu Allah.

2.     Malaikat Mika’il bertugas menurunkan hujan dan memberikan rizki.

3.     Malaikat Israfil bertugas meniup terompet pertanda hari kiamat.

4.     Malaikat Izra’il bertugas mencabut nyawa.

5.     Malaikat Ridwan, bertugas menjaga surga.

6.     Malaikat Malik, bertugas menjaga neraka.

7.     Malaikat Raqib bertugas mencatat amal baik manusia.

8.     Malaikat ’Atid bertugas mencatat amal buruk manusia

9.     Dan 10 Malaikat Munkar dan Malaikat Nakir, bertugas menanya dalam kubur.

Disamping 10 malaikat yang disebut di atas, ada lagi beberpa malaikat yang wajib setiap muslim beriman kepadanya ialah percaya akan wujudnya malaikat yang lain selain daripada sepuluh malaikat. Di antara malaikat yang wajib diketahui ialah malaikat pemegang atau penyusung ’Arsy yaitu empat malaikat dan pada hari kiamat akan ditambah sebanyak empat malaikat lagi sehigga jumlah malaikat pemegang ’Arsy menjadi delapan malaikat. Juga harus diimani akan wujudnya malaikat yang berlingkar di sekeliling ’Arsy. Juga harus diimani wujudnya malaikat Zabaniyah yaitu19 malaikat penyiksa didalam neraka dan malaikat penjaga manusia atau Hafdzah.

HUKUM MEMPELAJARI ILMU TAUHID

Foto oleh Khairul Onggon dari Pexels

Ilmu tauhid memiliki kedudukan istimewa daripada ilmu lainnya karena pembahasan ilmu ini berkaitan dengan dzat Allah dan Rasul-Nya. Hukum mempelajari ilmu tauhid adalah fardhu ‘ain atau wajib bagi setiap orang mukallaf (Islam baligh berakal) meskipun hanya mengetahuinya dengan dalil-dalilnya yang global. Adapun mempelajari ilmu tauhid dengan dalil yang terperinci hukumnya adalah fardhu kifayah. 

Apabila ilmu tauhid sudah meresap ke dalam jiwa, maka akan tumbuh perasaan puas, rela, dan bahagia atas pemberian dan ketentuan Allah, sehingga jiwa menjadi tenang dan tenteram.       

Hukum mempelajari ilmu tauhid adalah fardu ’ain atau wajib bagi setiap mukallaf (orang yang akil dan baliqh), laki laki dan perempuan. Jadi mempelajari ilmu tauhid adalah wajib atau satu keharusan bagi setiap orang baik laki laki atau perempuan yang memiliki akal sehat dan telah memasuki umur dewasa sebelum ia mempelajari ilmu ilmu agama lainnya. Karena ilmu ini bersangkutan dengan keimanan dan  keberadaan Allah dan para rasul rasul-Nya.

        Jelasnya mempelajari ilmu tauhid adalah wajib bagi setiap mukallaf dan muslim, karena hal ini bisa membawanya untuk mempercayai bahwa terdapat beberapa sifat kesempurnaan yang tidak terhingga bagi Allah dan mempercayai akan sifat wajib Allah yang dua puluh dan harus diketahui juga sifat mustahil bagi Allah.