7 Hukmah Puasa

Wednesday, May 11, 2016 Abdurrahman Murad 0 Comments

Puasa merupakan ibadah agung yang hanya Allah saja yang mengetahui seberapa besar pahalanya. Seorang yang berpuasa juga akan mendapatkan dua kebahagiaan yang tidak dirasakan oleh selain mereka, yaitu kebahagiaan ketika berbuka dan kebahagiaan ketika mereka bertemu dengan Rabbnya. Tak ada makhluk di muka bumi yang diciptakan secara sia-sia. Demikian juga hukum Allah Swt.

Tak ada perintahnya atau larangannya kecuali karena ada hikmahnya, baik berupa ibadah atau muamalah. Hanya saja, adakalanya hikmah itu dapat dirasionalkan dan kadangkala tidak dapat dijangkau oleh kemampuan akal manusia. Setiap maksiat (keburukan) pasti menimbulkan mudharat (bahaya), demikian juga ketaatan (kepatuhan) pasti menghasilkan manfaat. Termasuk perintah ibadah puasa pasti ada banyak hikmahnya, sebagian diketahui dan sebagian tidak dapat diketahui.

Diantara hikmah ibadah puasa yang dapat di mengerti oleh akal manusia.

1.     Puasa dapat mensucikan jiwa untuk selalu taat kepada perintah Allah Swt dan menjauhi larangan-Nya. Saat orang melaksanakan ibadah puasa maka ia telah rela meninggalkan yang halal bagi dirinya demi mentaati perintah-Nya. Rasulullah Saw bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku ada pada genggaman-Nya, sungguh aroma mulut orang yang sedang berpuasa menurut Allah Swt lebih harum daripada semerbak minyak Misik. Orang yang sedang berpuasa telah meninggalkan makanannya, minumannya dan syahwatnya karena Allah Swt. Setiap perbuatan anak Adam adalah untuk dirinya sendiri kecuali puasa. Sungguh ibadah puasa adalah untuk-Ku dan Aku akan membalasnya” (HR. Bukhari dan Muslim)

2.     Puasa dapat menjaga dan mengobati penyakit raga dan jiwa, tetapi lebih utama adalah terapi untuk kesehatan jiwa. Sebagaimana kita ketahui bahwa manusia tercipta dari tanah liat sebagai symbol kehinaan juga terdiri dari ruh yang ditiupkan oleh Allah Swt. Jika umat manusia lebih dominan pengaruh tanah liatnya maka cenderung berbuat yang rendah dan hina, demikian juga ketika ruh lebih dominan maka manusia akan mencapai kemuliaan yang tinggi. Allah Swt berfirman: “Sungguh Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya. Kemudian Kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya (neraka). Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh.” (Qs. Al-Tîn/95: 4-6).

3.     Puasa dapat melatih keuletan, kegigihan dan kesabaran. Tidak ada capaian apapun oleh seseorang kecuali karena kemauannya yang tinggi. Tidak mungkin dapat mencapai cita-cita yang tinggi  tanpa kesabaran dalam meraihnya. Tidak mungkin menggapai kebaikan tanpa kesabaran untuk meninggalkan maksiat dan kemungkaran. Rasulullah Saw bersabda: "Puasa tiga hari puasa pada setiap bulan, sama dengan puasa satu tahun” (HR. Bukhari dan Muslim).

4.     Gejolak hawa nafsu adalah pendorong seseorang untuk berbuat asusila. Banyak terjadi kehidupan seks bebas sehingga menimbulkan penyakit menular karena prilaku seks bebas yang menyimpang. Sedangkan ibadah puasa telah terbukti sebagai terapi untuk membendung gejolak syahwat dan mengendalikannya. Bahkan ketika anak muda yang tidak mampu menikah maka terapinya adalah puasa. Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa diantara kalian yang sudah mampu maka hendaklah menikah. Jika belum mampu menikah maka hendaklah berpuasakarena dengan puasa dapat menjadi terapi peredamnya.”

5.     Puasa dapat mengasah rasa syukur dan merasakan betapa berharganya karunia nikmat-Nya. Saat orang melaksanakan ibadah puasa dapat merasakan betapa pedihnya rasa lapar dan haus sehingga terasa berharganya nikmat makan dan minum. Sebab, suatu nikmat akan lebih terasa setelah nikmat itu hilang. Puasa dalam waktu tertentu dapat merasakan betapa berharganya hilangnya nikmat makan, minum dan syahwat yang dikaruniakan oleh Allah Swt.

6.     Puasa yang berlaku umum kepada semua umat Islam dapat menjadi pelajaran penting betapa semuanya dapat merasakan kemiskinan dan kekurangan dalam waktu tertentu meskipun diantara mereka berkecukupan. Ibnu Al-Humam berkata: saat berpausa, seseorang merasakan betapa pedihnya lapar dan haus, maka saat itu dapat mengasah asa kasih sayang dan menyayangi kepada kaum fakir dan miskin.

7.     Puasa dapat mengangkat derajat manusi amenuju ketakwaan yang sejati. Sebab saat berpua satelah melatih organ tubuhnya dan batinnya untuk meninggalkan prilaku tak terpuji dan mengasah ketakwaannya.Ramadhan pada dasarnya adalah balai pelatihan yang mendidik dan melatih umat muslim menjadi manusia yang utuh. Pelaksaan ibadah puasa dapat meremajakan organ tubuh yang mulai layu dan dapat mempertebal keimanan sehingga mudah menggapai predikat orang yang bertakwa (muttaqîn).

0 Comments:

BLOG_CMT_createIframe('https://www.blogger.com/rpc_relay.html', '0');