Showing posts with label Ilmu. Show all posts

PAMALI

FENOMENA KATA PAMALI

"Pamali" adalah kalimat yang diucapkan seseorang dan menjadi adat dibeberapa tempat seperti sunda. Kata "pamali" mengandung arti : Tidak boleh, larangan atau pantangan.

Jika kita perhatikan dan kita kaji,ternyata kata "pamali" adalah cara penyampaian larangan dari para ulama di daerah-daerah tertentu kepada umat dimasanya,yang kebanyakan masih sangat awam dan belum mengerti hukum-hukum agama disamping masih melekat pengaruh agama yang mereka anut sebelumnya.

Kemudian kata "pamali" diucapkan atau katakan, terutama orang tua kita dalam menyampaikan larangan atau hal yang tidak boleh dikerjakan, baik larangan yang menjadi domain nya agama ataupun adat setempat.

CONTOH "PAMALI" DALAM DOMAIN AGAMA.

- Pamali yang mengandung larangan haram atau dosa besar,seperti melawan orang tua,atau saling mengejek Dll (ada nash qur'an dan haditsnya

- Pamali yang merupakan bentuk larangan yang berakibat tidak baik pelakunya,seperti banyak hal yang tertulis dalam kitab "Ta'limul Muta'alim"-Syeikh Zarnuji. Banyak larangan disana yang berdasarkan nash hadits atau qoul ulama

CONTOH PAMALI DALAM ADAT

Seperti wanita hamil,jika akan atau sedang melaksanakan suatu pekerjaan,tidak boleh ditunda atau diselang dgn pekerjaan lain. Atau seperti ada larangan duduk di pintu (jika diperhatikan,secara logika ketika ada yang duduk dipintu,itu akan menyulitkan orang lain yang akan lewat).Ada lagi tidak boleh makan sesaat sblm maghrib,atau makan saat turun hujan,meniup lampu/lilin (ada di ta'limul muta'alim) Dan banyak lagi

Kesimpulan.sebagai seorang muslim,seyogyanya tidak lantas menganggap tahayul terhadap orang yang mengucapkan "pamali",karena banyak kata "pamali" yang di ucapkan sebagai ganti dari hal-hal yang dilarang agama. Dan apapun domainnya,baik agama maupun adat kata "pamali" dimaksudkan mencegah seseorang yang akan melakukan agar terhindar dari akibat buruk sebab melakukannya baik di dunia maupun akhirat.Khusus dengan yang berkaitan dengan adat,kita juga harus arif dan bijaksana dalam menyikapinya. Wallahu A'lam.

Adad dalam Berbicara

 

Beberapa Adad dalam Bercakap-cakap :

1. Ucapan Bermanfaat,

Dalam kamus seorang Muslim, hanya ada dua pilihan ketika hendak bercakap dengan orang lain. Mengucapkn sesuatu yang baik atau memilih diam. Rasulullah saw bersabda: "Barang siapa mengaku beriman kepada Allah dan hari pembalasan hendaknya ia berkata yang baik atau memilih diam." (HR. Bukhari).

2. Bernilai Sedekah

"Setiap tulang itu memiliki kewajiban bersedekah setiap hari. Di antaranya, memberi boncengan kepada orang lain diatas kendaraannya, membantu mengangkatkan barang orang lain ke atas tunggangannya, atau sepotong kalimat yang diucapkan dengan baik dan santun." (HR. Al-Bukhari).

3. Menjauhi Pembicaraan Sia-Sia

Sebaiknya menghindari pembicaraan berujung kepada kesia-siaan dan dosa semata. "Sesungguhnya orang yang paling aku benci dan paling jauh jaraknya dariku pada hari kiamat adalah para penceloteh lagi banyak bicara." (HR. At-Tirmidzi).

4. Tidak Terperangkap Ghibah

"..... Dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Dan bertakwalah kepada Allah. Sungguh Allah Maha pererima tobat lagi Maha Penyayang". (Al-Hujurat 12).

5. Stop Mengadu Domba

Hudzaifah Radhiyallahu anhu meriwayatkn, saya mendengar Rasulullah saw brsbda; "Tak akan masuk surga orang yang suka mengadu domba." (HR. Bukhari dan Muslim).

6. Stop Berbohong

"Sesungguhnya kejujuran itu mendatangkn kebaikn, dan kebaikan itu akan berujung kepada surga. Dan orang yang senantiasa berbuat jujur niscaya tercatat sebagai orang jujur. Dan sesungguhnya kebohongan itu mendatangkn kejelekn, dan kejelekn itu hanya berujung kepada neraka. Dan orang yang suka berbohong niscaya tercatat disisi Allah sebagai seorang pendusta." (HR.Al Bukhari).

7. Menghindari Perdebatan

Sedapat mungkin menjauhi perdebatan dengan lawan bicara. Meskipun boleh jadi kita berada dipihak yang benar. Sebab Rasulullah telah menjamin sebuah istana disurga bagi mereka yang mampu menahan diri. "Aku menjamin sebuah istana di halaman surga bagi mereka yang meninggalkan perdebatan meskipun ia berhak untuk itu." (HR. Abu Daud).

8. Tak Memotong Pembicaraan

Suatu hari seorang Arab Badui datang menemui Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, ia langsung memotong pembicaraan beliau dan bertanya tentang hari kiamat. Namun Rasulullah tetap melanjutkan hingga selesai pembicaraanya. Setelah itu baru beliau mencari si penanya tadi. (HR. Bukhari).

9. Pandai Menjaga Rahasia

"Tiadalah seorang Muslim menutupi rahasia saudaranya di dunia kecuali Allah menutupi pula rahasianya pada hari kiamat." (HR. Muslim.).

10. Stop Saling Mengolok dan Memanggil dengan Gelar yang buruk.

"Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah suatu kaum mengolok-olok kau yang lain, boleh jadi mereka itu lebih baik dari mreka dan jangan pula perempuan-perempuan (mengolok-olok) perempuan yang lain. Karena boleh jadi permpuan (diperolok olok) itu lebih baik dari prempuan (yang mengolok olok) itu. Janganlah kamu saling mencela satu sama lain. Dan janganlah kamu saling memanggil dengan gelar yang buruk. Seburuk-buruk panggilan adalah yang buruk (fasik) setlah briman. Dan barang siapa yang tak bertobat maka mereka itulah orang-orang yang zalim." (Al Hujurat 11).

AMALAN AGAR MUDAH MENGHAFAL DAN TIDAK CEPAT LUPA

Untuk mendapatkan ilmu Agama maupun yang lainnya atau wawasan agar dimudahkan dalam menghafal pelajaran atau ilmu yang kita pelajari serta tidak mudah lupa. Adapun jalan yang harus di tempuh untuk mudah menangkap pelajaran dari teori pembelajaran baik itu dari hasil mendengarkan ataupun dari hasil membaca untuk bisa dicerna ke dalam otak secara komprehensif.

Berdasarkan uraian diatas  disebutkan dalam kitab Durratu al-Nashihin terdapat keterangan sebagai berikut :

من اراد أن يحفظ العلم فعليه ان يلازم خمس خصال : الأولى صلاة الليل ولوركعتين , والثانية دوام الوضوء , ولثالثة التقوى في السر والعلانية , والرابعة ان يأكل للتقوى لاللشهوات , والخامسة السواك .

Artinya : Barangsiapa yang ingin menghafal ilmu, maka ia mesti melakukan lima perkara : pertama , shalat malam (Tahajjud) walaupun hanya dua raka’at, kedua terus menerus punya wudhu’ (menjaga wudhu’),ketiga bertaqwa kepada Allah, baik ditempat sepi maupun ditempat yang ramai. Ke-empat, makan untuk meningkatkan ketaqwaan, bukan karena mengikuti hawa nafsu. Kelima, rajin bersiwak . (Kitab Durratu an-Nashihin halaman 15).

Dan di dalam kitab Ta’limul Muta’allim juga terdapat keterangan sebagai berikut :

وأقوى أسباب الحفظ : الجد والماظبة وتقليل الغذاء وصلاة الليل , وقراءة القرآن من اسباب الحفظ , قيل : ليس شيء أزيد للحفظ من قراءة القرآن نظرا .

Artinya : Dan adapun sebab-sebab yang paling utama untuk kuat hafalan ialah bersungguh-sungguh, ulet, tidak banyak makan, dan shalat malam. Adapun membaca al-Qur’an, termasuk penyebab kuat hafalan. Ada Ulama’ yang berkata : tidak ada sesuatupun yang lebih menambah kuatnya hafalan dari pada membaca al-Qur’an sambil melihat al-Qur’an. (Kitab Ta’limul Muta’allim, halaman 54).

Dari penjelasan di atas dapat dipetik kesimpulan bahwa jika seseorang ingin kuat hafalan, maka ia harus melakukan hal-hal berikut ini :

1.     Rajin shalat tahajjud, sekalipun hanya dua raka’at. Setelah shalat tahajjud lalu berdo’a, memohon kepada Allah yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang supaya dikuatkan hafalan.

2.     Terus – menerus punya wudhu’. Kalau batal segera berwudhu’ lagi.

3.     Apabila makan hendaklah diniatkan untuk lebih semangat dalam beribadah, bukan karena dorongan hawa nafsu semata.

4.     Rajin bersiwak (membersihkan/menggosok gigi).

5.     Serius dan ulet dalam menghafal, tidak cepat jemu.

6.     Jangan terlalu banyak makan, bahkan lebih baik lagi kalau sering berpuasa, terutama hari senin dan kamis.

7.     Rajin membaca al-Qur’an sambil melihat al-Qur’an.

8.     Selalu bertaqwa kepada Allah dengan melaksanakan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya, baik ditempat ramai maupun ditempat sunyi.

Imam Syafi’i dalam salah satu gubahannya pernah berkata : “ saya telah mengadukan kepada imam Waki’, tentang buruknya hafalanku. Lalu beliau memberi nasihat kepada ku agar meninggalkan segala macam maksiat, karena bahwasanya hafal ilmu itu adalah karunia Allah, dan karunia Allah itu tidak akan dihadiahkan kepada orang-orang yang berbuat maksiat “.

Menurut ahli psikologi : “ Orang yang menghafal suatu ilmu harus berada dalam kondisi badan yang sehat sempurna sehingga saraf-saraf yang berada di otak dalam keadaan baik dan kuat “.

Dan yang tidak kalah penting untuk diperhatikan agar hafalan itu benar-benar kuat dan lengket diotak ialah sering mengulang-ngulang menghafalnya.

Ada pepatah dalam bahasa Arab yang mengatakan :

 

التكرار يفيد القرار

Artinya : Mengulang-ulang itu dapat menjadikan kuat hafalan . 

            Masih dalam Ta'limul Muta'alim, diterangkang tentang Penyebab Lupa :

وأما ما يورث النسيان فهو: المعاصى وكثرة الذنوب والهموم والأحزان فى أمور الدنيا، وكثرة الإشتغال والعلائق، وقد ذكرنا أنه لا ينبغى للعاقل أن يهتم لأمر الدنيا لأنه يضر ولا ينفع، وهموم الدنيا لا تخلو عن الظلمة فى القلب، وهموم الآخرة لا تخلو عن النور فى القلب، ويظهر أثره فى الصلاة، فهم الدنيا يمنعه من الخيرات، وهم الآخرة يحمله عليه

Penyebab lupa adalah laku maksiat, banyak dosa, gila dan gelisah karena urusan dunia. Seperti telah kami kemukakan di atas, bahwa orang yang berakal itu jangan tergila-gila dengan perkara dunia, karena akan membahayakan dan sama sekali tidak ada manfaatnya. Gila dunia tak lepas dari akibat kegelapan hati, sedang gila akhirat tak lepas dari akibat hati bercahaya yang akan tersakan di kala shalat. Kegilaan dunia akan menghalangi berbuat kebajikan, tetapi kegilaan akhirat akan membawa kepada amal kebajikan.

والإشتغال بالصلاة على الخشوع وتحصيل العلم ينفى الهم والحزن، كما قال الشيخ نصر بن الحسن المرغينانى فى قصيدة له:

استعن نصر بن الحسن فــــــــى كل علم يحتـزن

ذاك الذى ينفى الحــزن وما سواه باطل لا يؤتمن

Membuat dirinya terlena melakukan shalat dengan khusu dan mempelajari ilmu pengetahuan itu dapat menghilangkan kekacauan dalam hati, sebagaimana tersebut di dalam gubahan Syaikhul Islam Nasrhr Ibnul Hasan Al-Marghibani :

Mohonlah inayah, oh Nasr putra Al-Hasan

Untuk mencapai ilmu yang tersimpan

Hanya itu, yang bisa membuang duka

Selain itu, jangan percaya

وأما أسباب نسيان العلم: فأكل الكزبرة الرطبة، والتفاح الحامض، والنظر إلى المصلوب، وقراءة الخط المكتوب على حجارة القبور، والمرور بين قطار الجمال، وإلقاء القمل الحي على الأرض، والحجامة على نقرة القفا، كلها يورث النسيان

Sebab-sebab yang membuat mudah lupa, yaitu makan ketumbar, buah apel masam, melihat salib, membaca tulisan pada kuburan, berjalan disela-sela unta terakit, membuang ke tanah kutu yang masih hidup, dan berbekam pada tengkuk kepala. Singkirilah itu semua, karena membuat orang jadi pelupa.