Sifat Wajib Bagi Allah

pexels-michael-burrows

Iman kepada Allah SWT artinya meyakini dan percaya dengan sepenuh hati bahwa Allah itu ada (wujud) denga segala kesempurnaan-Nya. Iman kepada Allah termasuk Rukun Iman yang pertama dan kita sebagai seorang muslim wajib mempercayai-Nya.

Fungsi Iman Kepada Allah SWT antara lain:

a.      Sebagai pengendali tingkah laku manusia.

b.     Sebagai penyadaran diri bahwa pada hakikatnya manusia adalah makhluk yang lemah.

c.      Sebagai motivasi agar manusia giat dan tekun beribadah kepada Allah SWT.

d.     Dapat memperkokoh keyakinan atas ke esaan dan kekuasaan Allah SWT.

Untuk mengenal Allah SWT, kita harus mengetahui sifat-sifat-Nya. Dengan demikian kita sebagai hamba akan mengerti kebesaran dan keagungan Allah SWT. Hal ini berguna sebagai sarana untuk mendekkatkan diri kepada Allah SWT.

Adapun sifat-sifat Allah ada 3 yaitu:

Sifat wajib bagi Allah, sifat mustahil bagi Allah, dan sifat wajib bagi Allah.

Sifat wajib Allah SWT adalah sifat yang pasti ada dan dimiliki oleh Allah SWT.

Jumlah sifat wajib bagi Allah ada 20 yaitu:

1.     Wujud artinya ada.

2.     Qidam artinya dahulu.

3.     Baqa’ artinya kekal.

4.     Mukhalafatu lil hawadisi artinya berbeda dengan makhluk-Nya.

5.     Qiyamuhu binafsihi artinya berdiri sendiri.

6.     Wahdaniyat artinya Maha Esa.

7.     Qudrat artinya berkuasa.

8.     Iradat artinya berkehendak.

9.     'Ilmun artinya mengetahui.

10.  Hayat artinya hidup.

11.  Sama’ artinya mendengar.

12.  Bashar artinya melihat.

13.  Kalam artinya berfirman.

14.  Qadiran artinya Yang Maha Kuasa.

15.  Muridan artinya Yang Maha Berkehendak.

16.  'Aliman artinya Yang Maha Mengetahui.

17.  Hayyan artinya Yang Maha Hidup.

18.  Sami’an artinya Yang Maha Mendengar.

19.  Basiran artinya Yang Maha Melihat.

20.  Mutakalliman artinya Yang Maha Berfirman.

Imam dalam Qiro'ah Sab'ah

 

Foto oleh Abdullah Ghatasheh dari Pexels

Seperti apa yang kita baca dan yang pernah kita dengar, bahwa Qiroah (bacaan) ayat-ayat Al Quran yang berlaku di negara Indonesia adalah Qiro’ah yang diriwayatkan oleh Hafs Bin Sulaiman bin Mughiroh bin Najwad “ Wafat tahun 128 H”, yang bacaannya disebut Qiroah Masyhuroh.

Perlu diketahui bahwa selain qiroah yang diriwayatkan oleh Imam Hafs an Ashim masih banyak lagi Imam yang meriwayatkan Qiro’ah .

Dibawah ini nama-nama Imam dalam qiro’ah yang mutawatiroh atau yang disebut dengan Qiroah sab’ah ( Qiro’ah tujuh imam ) :

1.     Abdullah bin Amr meninggal di Syam pada tahun 118 H. Perowi-perowinya yang terkenal (masyhur) adalah seperti Al Bazzi Abdul Hasan Hamid bin Muhammad dan Qonbul Abu Umar Muhammad.

2.     Abu Ma’bad Abdullah bin Katsir, meninggal di Makkah pada tahun 120 H. Perowi-perowinya yang Masyhur adalah Abu Bakar Syu’bah bin Ilyas dan Abu Amr Hafah bin Sulaiman.

3.     Abu Bakar “Ashim bin Abi An Nujud, meninggal di Kufah pada tahun 127 H. Perowi-perowinya yang Masyhur adalah Abu Syu’bah bin Ilyas dan Abu Amr Hafah bin Sulaiman

4.     Abu Amr bin Al A’la, meninggal di Basrah pada tahun 154 H. Perowi-perowinya yang Masyhur adalah Ad Durawi, Abu Amr Hafas dan As Susi Abu Syu’aib Saleh bin Ziyad.

5.     Nafi’ bin Na’im meninggal di Madinah tahun 109 H. Perowi-perowinya yang Masyhur adalah Qulum Abu Musa Isa bin Mina dan Warosy Abu Sa’id Utsman bin Sa’id.

6.     Abdul Hasan Ali bin Hamzah Al Kisa’i, meninggal di Basrah pada tahun 189 H. Perowi-perowinya yang Masyhur adalah Abdul Harits Al Laits bin Khalid dan Ad Durawi.

7.     Abu “Imarah Hamzah bin Habib, meninggal tahun 216 H. Perowi-perowinya yang Masyhur adalah Abu Muhammad Khalaf bin Hisyam dan Abu ‘Isa Khalid bin Khalid.